Universitas Narotama (UN) Surabaya melalui Fakultas Ilmu Komputer kembali menampilkan inovasi digital yang inspiratif. Dalam webinar (27/9/25) bertajuk “ Transformasi Digital Small Office dengan Cloud”, Dosen Fakultas Ilmu Komputer, Maulana Rizqi, S.T., M.T., M.Sc, berbagi pengalaman membangun sistem cloud pribadi ( private cloud) untuk mendukung kinerja kantor kecil ( small office) secara efisien, aman, dan hemat biaya.

Dalam Webinar tersebut membahas pemanfaatan teknologi open source untuk membangun sistem penyimpanan data mandiri tanpa harus bergantung pada layanan berbayar seperti Google Cloud .

“Kami ingin menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan pemanfaatan teknologi terbuka, kita bisa membangun sistem cloud sendiri yang fleksibel, aman, dan gratis,” ujar Maulana Rizqi.

Dalam penjelasannya, ia menuturkan bahwa ide tersebut berawal dari kebutuhan kantor kecil dengan lima pegawai yang membutuhkan sistem penyimpanan data besar tanpa biaya langganan. Solusinya adalah memanfaatkan komputer-komputer lama yang sudah tidak terpakai, kemudian diubah menjadi server internal berbasis Linux dengan menggunakan aplikasi NextCloud  sebuah platform penyimpanan dan kolaborasi gratis berbasis open source.

Sistem private cloud yang dikembangkan Maulana Rizqi memiliki sejumlah keunggulan, antara lain kapasitas penyimpanan yang bisa mencapai beberapa terabyte, fleksibilitas akses melalui komputer maupun perangkat Android, serta keamanan data yang dapat dikendalikan secara mandiri.

Dengan pengaturan VPN, port, dan IP address tertentu, akses data dapat dibatasi untuk pengguna internal sehingga privasi lebih terjaga.

“Kalau layanan seperti Google Cloud membatasi kapasitas gratis hanya 15 GB dan sisanya berbayar, maka private cloud ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan sendiri. Keamanannya pun bisa diatur sesuai sistem yang kita bangun,” jelasnya.

Selain efisien dan hemat biaya, inovasi ini juga menjadi contoh nyata kemandirian digital di era transformasi teknologi.

Sistem private cloud yang dikembangkan dapat diintegrasikan dengan berbagai perangkat IoT ( Internet of Things) seperti CCTV, smart door lock , hingga pendeteksi wajah, sehingga berpotensi menjadi model smart office system yang terintegrasi.

“Intinya, kami ingin membangun kemandirian digital. Dengan memanfaatkan perangkat lama dan teknologi gratis, kita bisa memiliki sistem penyimpanan dan kerja digital sendiri tanpa tergantung pada pihak luar,” tambah Maulana Rizqi.

Webinar ini diharapkan dapat menginspirasi sivitas akademika dan masyarakat luas untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan teknologi, terutama bagi usaha kecil dan menengah yang ingin bertransformasi secara digital dengan biaya minimal namun tetap aman dan efisien.