MBKM Universitas Narotama
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui kerja sama dengan mitra antara lain perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup). Adapun untuk mekanisme pelaksanaan magang/praktik kerja adalah sebagai berikut.
  1. Perguruan Tinggi
    1. Membuat kesepakatan dalam bentuk dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra antara lain proses pembelajaran, pengakuan kredit semesterdan penilaian.
    2. Menyusun program magang bersama mitra, baik isi/content dari program magang, kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa, serta hak dan kewajiban ke dua belah pihak selama proses magang.
    3. Menugaskan dosen pembimbing yang akan membimbing mahasiswa selama magang.
    4. Bila dimungkinkan pembimbing melakukan kunjungan di tempat magang untuk monitoring dan evaluasi.
    5. Dosen pembimbing bersama supervisor menyusun logbook dan melakukan penilaian capaian mahasiswa selama magang.
    6. Pemantauan proses magang dapat dilakukan melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
  2. Mitra Magang
    1. Bersama Perguruan Tinggi, menyusun dan menyepakati program magang yang akan ditawarkan kepada mahasiswa.
    2. Menjamin proses magang yang berkualitas sesuai dokumen kerja sama (MoU/SPK).
    3. Menyediakan supervisor/mentor/coach yang mendampingi mahasiswa/ kelompok mahasiswa selama magang.
    4. Memberikan hak dan jaminan sesuai peraturan perundangan (asuransi kesehatan, keselamatan kerja, honor magang, hak karyawan magang).
    5. Supervisor mendampingi dan menilai kinerja mahasiswa selama magang, dan bersama dosen pembimbing memberikan penilaian.
  3. Mahasiswa
    1. Dengan persetujuan dosen pembimbing akademik mahasiswa mendaftar/melamar dan mengikuti seleksi magang sesuai ketentuan tempat magang.
    2. Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA) dan mendapatkan dosen pembimbing magang.
    3. Melaksanakan kegiatan Magang sesuai arahan supervisor dan dosen pembimbing magang.
    4. Mengisi logbook sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
    5. Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan laporan kepada supervisor dan dosen pembimbing.
  4. Dosen Pembimbing & Supervisor
    1. Dosen pembimbing meberikan pembekalan bagi mahasiswa sebelum berangkat magang.
    2. Dosen pembimbing memberikan arahan dan tugas-tugas bagi mahasiswa selama proses magang. Supervisor menjadi mentor dan membimbing mahasiswa selama proses magang.
    3. osen pembimbing bersama supervisor melakukan evaluasi dan penilaian atas hasil magang.
Bobot SKS, Kesetaraan dan Penilaiannya Fokus dari program merdeka belajar adalah pada capaian pembelajaran (learning outcomes). Kurikulum Pendidikan Tinggi pada dasarnya bukan sekedar kumpulan mata kuliah, tetapi merupakan rancangan serangkaian proses Pendidikan/pembelajaran untuk menghasilkan suatu learning outcomes (capaian pembelajaran). A curriculum is broadly defined as the totality of student experiences that occur in the educational process, (Kelly 2009). Secara umum penyetaraan bobot kegiatan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka dapat dikelompokkan menjadi 2 bentuk yaitu bentuk bebas (free form) dan bentuk terstruktur (structured form).
  1. Bentuk bebas (free form) Kegiatan merdeka belajar selama 6 bulan disetarakan dengan 20 SKS tanpa penyetaraan dengan mata kuliah. Duapuluh SKS tersebut dinyatakan dalam bentuk kompetensi yang diperoleh oleh mahasiswa selama mengikuti program tersebut, baik dalam kompetensi keras (hard skills), maupun kompetensi halus (soft skills) sesuai dengan capaian pembelajaran yang diinginkan. Misalnya untuk bidang keteknikan, contoh hard skills sebagai bagian dari capaian pembelajaran adalah: kecakapan untuk merumuskan permasalahan keteknikan yang kompleks (complex engineering problem definition), kemampuan menganalisa dan menyelesaikan permasalahan keteknikan berdasar pengetahuan sains dan matematika, dsb.; sementara contoh soft skills-nya adalah: kemampuan berkomunikasi dalam lingkungan kerja profesi, kemampuan bekerjasama dalam tim, kemampuan untuk menjalankan etika profesi, dsb. Capaian pembelajaran dan penilaiannya dapat dinyatakan dalam kompetensi-kompetensi tersebut. Sebagai contoh: Mahasiswa Magang di Industri selama 6 bulan Hard skills:
    • Merumuskan permasalahan keteknikan : 3 SKS A
    • Menyelesaikan permasalahan teknis di lapangan : 3 SKS B
    • Kemampuan sintesa dalam bentuk design : 4 SKS A
    Soft skills:
    • Kemampuan berkomunikasi : 2 SKS A
    • Kemampuan bekerjasama : 2 SKS A
    • Kerja keras : 2 SKS A
    • Kepemimpinan : 2 SKS A
    • Kreativitas : 2 SKS B
    Selain dalam bentuk penilaian capaian, pengalaman/kompetensi yang diperoleh selama kegiatan magang dapat juga dituliskan dalam bentuk portofolio sebagai SKPI (surat keterangan pendamping ijazah).
  2. Bentuk berstruktur (structured form) Kegiatan merdeka belajar juga dapat distrukturkan sesuai dengan kurikulum yang ditempuh oleh mahasiswa. Duapuluh SKS tersebut dinyatakan dalam bentuk kesetaraan dengan mata kuliah yang ditawarkan yang kompetensinya sejalan dengan kegiatan magang. Sebagai contoh, mahasiswa T Kimia magang 6 bulan di Industri Petrokimia akan setara dengan belajar mata kuliah:
    • Fenomena transport 2 SKS
    • Unit operasi 3 SKS
    • Industri proses kimia 3 SKS
    • Rekayasa reaksi kimia 3 SKS
    • Kontrol proses kimjia 3 SKS
    • Teknologi separasi 2 SKS
    • Laporan akhir sebagai pengganti skripsi 4 SKS
    Selain kedua bentuk tersebut, dapat pula dirancang bentuk hibrida, gabungan antara bentuk bebas (free-form) dan terstruktur (structured).


Sumber: https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/

Bentuk Kegiatan Pembelajaran